Strategi Merekrut Kandidat Pasif: Berikut 4 Caranya!

Merekrut Kandidat Pasif

Kandidat pasif adalah seseorang yang tidak secara aktif mencari pekerjaan. Banyak diantara mereka telah memiliki pekerjaan dan jabatan di suatu perusahaan. Umumnya, talenta ini memiliki keahlian tertentu yang menjadi incaran perekrut. 

Berdasarkan Technology Advance, sebanyak 85% kandidat pasif terbuka terhadap peluang kerja baru, karena itulah mereka menjadi incaran recruiter disamping kandidat aktif. Apabila Anda tertarik merekrut kandidat pasif, simak karakteristik dan strateginya dalam artikel ini.

Memahami karakteristik kandidat pasif

Kandidat pasif seringkali menjadi incaran perusahaan lain, terutama untuk posisi penting seperti executive. Tipe kandidat ini memiliki karakteristik seperti: 

  • Terbuka terhadap peluang karir, walaupun mereka tidak berniat resign dari pekerjaan saat ini. Kandidat merespon baik apabila perekrut ingin berdiskusi melalui sosial media maupun secara tatap muka
  • Memiliki keahlian dan pengalaman di bidang khusus yang cocok untuk mengisi posisi tertentu
  • Berambisi, kandidat pasif menghargai nilai pekerjaan dan dirinya sendiri. Oleh karena itu, mereka tidak sekadar berfokus pada gaji, tetapi mempertimbangkan jenjang karir dan kompensasi lainnya
  • Tidak putus asa, kebanyakan kandidat merupakan orang yang sudah memiliki pekerjaan, sehingga mereka tidak terburu-buru menerima tawaran dari perusahaan lain
  • Transparan, informasi di dalam CV kandidat biasanya akurat dan tidak dilebih-lebihkan
  • Minim persaingan, sebab kandidat pasif tidak melamar secara konsisten ke banyak perusahaan

Tips merekrut kandidat pasif 

Merekrut kandidat pasif perlu strategi teknik tersendiri, agar Anda tidak salah menargetkan kandidat untuk mengisi kekosongan di perusahaan simak tips berikut ini:

1. Menjangkau melalui aplikasi talent pool

Gunakan aplikasi talent pool untuk mengidentifikasi kandidat pasif yang memenuhi kualifikasi. Dengan demikian, Anda dapat lebih efektif dalam mengirimkan penawaran kepada kandidat yang tertarik dan berpotensi.

Buatlah pesan singkat yang menarik dan informatif untuk memperkenalkan perusahaan dan peluang yang tersedia.

2. Jelaskan terkait penawaran kerja

Segera kirimkan email balasan setelah kandidat merespon pesan pertama. Dalam email tersebut, jelaskan secara rinci tanggung jawab kerja dan penawaran yang dapat diberikan perusahaan.

Cantumkan juga kompensasi yang tidak dimiliki kompetitor, seperti program kesehatan, kepesertaan gym, atau makan siang sehat. Hal ini akan menjadi nilai tambah yang menarik bagi kandidat untuk bergabung dengan perusahaan.

3. Mempermudah step selanjutnya

Berikan kemudahan bagi kandidat untuk menghubungi perusahaan, misalnya dengan mencantumkan kontak aktif yang dapat dihubungi 24/7. Tetapkan ekspektasi yang jelas bagi kandidat, misalnya dengan memberikan batas waktu untuk menanggapi penawaran kerja.

4. Menggunakan headhunter

Menggunakan layanan headhunter mempercepat proses pencarian kandidat pasif. Pelajari profil perusahaan headhunting untuk menemukan talenta dengan keahlian yang dibutuhkan. Headhunter memiliki koneksi luas dan database yang akurat, sehingga proses perekrutan jauh lebih singkat. Pelajari bagaimana cara memilih jasa headhunter yang tepat disini.

Merekrut kandidat pasif vs aktif

Perbedaan merekrut kandidat pasif dan aktif terletak pada strategi yang Anda gunakan. Untuk kandidat aktif, mereka lebih mudah dihubungi atau secara sukarela melamar di posisi yang sedang dibuka. 

Sementara kandidat pasif tidak melamar di perusahaan bahkan bisa saja mereka tidak mengetahui adanya peluang karir di perusahaan Anda. Oleh sebab itu, perekrut harus aktif mencari talenta menggunakan berbagai platform. 

Perusahaan dapat memasang lowongan pekerjaan di portal pencari kerja untuk menarik kandidat aktif, sedangkan kandidat aktif dengan menghubungi melalui pesan personal atau email. 

Tantangan merekrut kandidat pasif

Tantangan merekrut kandidat pasif diantaranya: 

1. Menemukan talenta dengan skill yang dibutuhkan

Kurangnya akses dan informasi menjadi tantangan bagi rekruter menemukan kandidat pasif dengan keahlian dan pengalaman yang sesuai kebutuhan perusahaan. Sebagian dari mereka telah nyaman dengan jabatannya saat ini, sehingga tidak berminat dengan perusahaan dan kompensasi yang Anda berikan. 

2. Proses perekrutan memakan waktu lama

Tidak semua kandidat pasif merespon baik perekrut yang ingin menawarkan peluang kerja. Karena sudah berstatus karyawan, mereka merasa aman dan tidak berminat melamar atau menerima tawaran kerja yang lain. Alhasil, Anda membuang waktu lama hanya untuk menunggu kandidat merespon pesan. 

3. Respon kandidat bervariatif

Sama dengan kasus di atas, kandidat pasif mungkin membalas pesan, membaca, atau tidak membukanya sama sekali. Pesan yang Anda kirim bisa dibaca satu minggu atau satu tahun kemudian. 

4. Persaingan ketat

Kandidat pasif untuk jabatan tertentu, bisa menjadi incaran banyak perusahaan. Hal ini akan menambah persaingan Anda untuk mendapatkan kandidat tersebut. Kandidat tentu tertarik dengan perusahaan yang menawarkan banyak keuntungan. Perekrut perlu meninjau ulang tawaran perusahaan, agar tetap unggul bersaing. 

Template untuk menghubungi kandidat pasif

Sebagai referensi, berikut template untuk menghubungi kandidat pasif. Sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. 

1. Contoh template Bahasa Inggris

Subject line: Aksara Indonesia is looking for social media specialist [Adjust your company name]

Hi, Amanda [Insert candidate name]

I am Sarah, Human Resource at Aksara Indonesia.  I saw your profile on LinkedIn and I was impressed by your experience as a social media specialist [You can add achievement].

We are currently looking for a social media specialist to join our team. I’d love to discuss this position and learn a few things about you, as well. Are you available on Monday, 3 pm? If so, I’d be happy to set up a call. I’m also happy to coordinate via email or LinkedIn, if you prefer.

I hope you have a great day,

Sarah, Human Resource at Aksara Indonesia [Your name and company name]
[Signature]

2. Contoh template singkat untuk menghubungi kandidat pasif 

Hi, Ahmad

Saya Sarah dari Aksara Indonesia. Saat ini kami sedang membuka kesempatan sebagai social media specialist untuk penempatan di Surabaya. Apabila kamu tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut, silahkan kirim CV terbaru Anda melalui pesan personal ini dan informasikan kapan waktu tepat untuk kita berdiskusi, terima kasih!

Merekrut kandidat pasif memiliki tantangan yang bisa menghabiskan waktu Anda. Pertimbangkan menggunakan layanan headhunter untuk memudahkan proses mencari talenta berkualitas. Konsultasikan kebutuhan rekrutmen bersama kami.

FAQ

Apa itu kandidat pasif?

Kandidat pasif adalah seseorang yang tidak secara aktif mencari pekerjaan. Mereka umumnya telah memiliki pekerjaan dan jabatan di suatu perusahaan. Kandidat pasif memiliki keahlian dan pengalaman di bidang khusus yang cocok untuk mengisi posisi tertentu.

Apa tantangan merekrut kandidat pasif

Kandidat pasif tidak secara aktif melamar pekerjaan, hal ini membuat mereka sulit ditemukan oleh rekruter. Menggunakan jasa headhunter dapat menjadi solusi terbaik untuk mengatasi hal ini?

Mengapa headhunter dapat menjadi solusi untuk merekrut kandidat pasif?

Headhunter memiliki koneksi luas dan database yang akurat, sehingga membuat proses perekrutan jauh lebih singkat. Mereka juga berpengalaman dalam bernegosiasi dengan kandidat dengan profil yang tinggi.

Share the Post: